Entah kenapa sore ini ada sedikit imun yang mampu mengunci kemalasan ku untuk menulis.
……….
Yaaappp…13 hari sudah aku tak bertemu dengan mu secara riil.
Tidak membelai rambut mu yang selalu tak mau kau sisir.
Tidak memeluk tubuhmu yang selalu mampu menghadirkan ketenangan dalam batin ku.
Hanya suara manja mu yang bisa kudengar, yang selalu merengek agar aku cepat pulang.
Hanya tatapan-tatapan ekspresi wajah mu yang kadang menggemaskan.
Lalu sesekali kau iringi dengan hangatnya sapaan “sayang”, candaan mengenang masa-masa perkenalan.
Kita pun hanya dapat menutup hari dengan suara-suara kecupan yang pastinya sangat hangat.
Maafkan kalau kemarin aku membuatmu sedikit terisak. Di fase ini aku sadar kalau rindu itu tidaklah indah, tapi kejam.
Hari ini, sejauh-jauhnya mataku memandang, pikiranku lebih jauh melangkah. Yaa, dia sudah sampai Jakarta.
Segeralah berlari wahai hari, bawalah cerita secepat mungkin.
Aku tak ingin selalu terlihat murung, tak ingin terdengar mengeluh, tak ingin lagi terisak dalam kesendirian ku disini.
Resah ini, sepi ini, rindu ini, sangatlah menyiksaaa.
Bisakah esok menjadi hari Rabu?
*maafkan kalau aku selipkan kalimat konyol tadi di antara rentetan rindu ini*
Kamu..Ya kamu, Anita Frisha Alfiani.
Izinkan aku berikan sekuatnya diriku, sampai titik dimana kamu hanya dapat mengingat, bahwa aku membuat hari-hari mu lebih ber-warna & ber-aroma.
With love,
#jaki
-Kotabharu-
Ay siap jadi saksiii…ahahahahh..go jani* go..
*jani = JAkiNIta B-)